Hasto dipilih sebagai tersangka KPK, ini 5 nama politisi PDIP yang diprediksi menggantikan posisinya sebagai Sekjen.
Ketua KPK saat ini mengungkapkan alasan baru untuk menetapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap yang melibatkan Harun Masiku, salah satu tersangka berlindung.
Kepala KPK Setyo Budiyanto menyebutkan bahwa proses menetapkan tersangka dilakukan setelah mereka telah menerima bukti-bukti yang kuat.
Beberapa nama diperhitungkan menduduki posisi tersebut, kemungkinan digantikan menggantikan Hasto Kristiyanto dalam Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Pemberhentian Sekjen PDIP Hasto Krisnayo gelar Hasto Kristiyanto sebagai tersangka oleh KPK menyebabkan spekulasi terkait calon penggantinya dalam posisi tersebut.
Misalnya saja, pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menyatakan bahwa sebenarnya ada 5 nama kader PDIP yang berpotensi menjadi Sekretaris Jenderal PDIP.
Berikut profil singkat mereka.
1. Ahmad Basarah
Anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut pernah menyebut Gibran Rakabuming Raka sebagai pihak oposisi.
Di sini, total keluarga yang terkena penganiayaan itu adalah sekitar tiga kali lipat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Basarah mengatakan bisa ditrah, lantaran tidak sejalan dengan keputusan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Ini merujuk pada putusan soal penentuan presiden calon (capres) dan wakil presiden calon (cawapres) pada tahun 2024.
Diketahui bahwa PDIP telah memiliki pasangan calon untuk kontes Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, yakni Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Namun, alih-alih mendukung, Gibran justru maju sebagai wakil dari Prabowo Subianto.
2. Bambang Wuryanto
Bambang Wuryanto atau dikenal sebagai Bambang Pacul, kini menjabat sebagai Wakil MPR RI untuk masa bakti 2024-2029.
Dia adalah perwakilan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Tentu saja nama Bambang Pacul tidak akrab di kalangan pemerintahan Indonesia. Catatan menunjukkan bahwa ia telah menjabat selama 20 tahun sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Bambang memulai karirnya sebagai seorang dosen.
Dia juga pernah menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Bambang saat ini juga masih menjabat sebagai Ketua Dewan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Tengah.
Bambang dimulai karirnya dalam dunia politik dengan mengikuti Badiklatpus DPP PDIP pada tahun 2000-2004.
Setelah itu, ia diamanahi untuk menjadi pegawai ahli Fraksi PDIP di MPR.
Karier politiknya terus meningkat sejak saat itu. Ia terpilih sebagai Anggota DPR RI sejak tahun 2004 dan sampai sekarang.

3. Said Abdullah
Politikus dari Pasangan Pimpinan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) ini memulai perjalanan karir di partai tersebut sejak masa belia.
Said Abdullah memulai karirnya sebagai Ketua DPC Banteng Muda Indonesia Kabupaten Sumenep pada tahun 1982-1985 dan kemudian karirnya di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) terus membawa keberhasilan.
Beberapa posisi penting diperankan olehnya. Di saat ini, ia memegang posisi Ketua DPP PDI Perjuangan bidang perekonomian, sebagai pria yang lahir di Sumenep pada tanggal 22 Oktober 1962.
Beliau dikenal karena keyakinannya yang hati-hati terhadap Megawati Soekarnoputri.
Pada Kongres PDI di Medan tahun 1996, ia mengikuti langkah putri Proklamator RI, Megawati, dengan menyambut hal itu dengan hormat, serta menentang kembali kepemimpinan Soerjadi yang mempraak qat penguasaan Megawati di partai tersebut.
Keismeannya kepada Megawati dibuktikan dengan menghadiri Kongres Victory PDI di Bali dan menyetujui kepemimpinan Megawati sebagai Ketua Umum PDI periode 1998-2003.
Megawati kemudian mengganti nama Partai Demokrasi Indonesia (PDI) menjadi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) agar dapat menjadi peserta pemilu tahun 1999.
Pada Pemilu 2024, Said kembali mencalonkan diri sebagai calon anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Timur XI yang mencakup Bangkalan, Pamekasan, Sampang, dan Sumenep.
Dalam pemilihan legislatif 2024, Said menjadi calon legislatif yang memperoleh suara tertinggi secara nasional, tercatat ia menerima 528.815 suara.
Said menerima 58.539 suara dari bangsa Bangkalan, 172.404 suara dari bangsa Sampang, 26.377 suara dari bangsa Pamekasan, dan 271.495 suara dari bangsa Sumenep.
Perolehan suara sugesti Said setara dengan 80,13% dari perolehan suara PDI-P di dapil Jatim XI.
4. Utut Adianto
Seorang politisi PDI Perjuangan ini telah menunjukkan dedikasi yang sangat tinggi dalam karirnya, baik sebagai atlet catur maupun sebagai politisi.
Dia sedang menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI masa bakti 2024-2029.
Utut Adianto memiliki karier yang berjalan tersendiri.
Seseorang laki-laki kelahiran Jakarta, 16 Maret 1965 ini dahulu adalah seorang pejabat catur legendaris Indonesia yang berhasil meraih gelar Grandmaster Internasional pada usia 21 tahun, menjadikannya seorang pecatur termuda Indonesia yang pernah mencapai prestasi besar.
Perjalanan politik Utut dimulai ketika ia terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada tahun 2009 untuk mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah VII, yang meliputi Kebumen, Banjarnegara, dan Purbalingga.
Dia dipercaya untuk mengemban berbagai posisi strategist dalam waktu yang singkat, termasuk Ketua Fraksi PDI-Perjuangan dan Wakil Ketua Komisi X DPR RI periode 2014-2019.
Karir politik Utut terus berkembang dan meningkat hingga dia diangkat menjadi Wakil Ketua DPR Bidang Anggaran Keuangan Negara dan Urusan Internal pada 20 Maret 2018.
5. Deddy Sitorus
Deddy Yevri Hanteru Sitorus, M.A adalah nama lengkap Deddy Sitorus.
Dedy Sitorus dilahirkan pada tanggal 17 November 1970 dan kini menjabat sebagai Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kalimantan Utara.
Deddy Sitorus menjabat sebagai Anggota DPR RI sejak tahun 2019.
Deddy Sitorus pernah menjadi calon anggota DPR-RI pada masa bakti 2014–2019 untuk daerah pemilihan Riau II namun tak kutip.
Deddy Sitorus menghabiskan usianya remajanya di Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Deddy Sitorus dipercaya oleh DPP PDIP sebagai salah satu ketua bidang Pemenangan Pemilu.
Salah satu Tim Kemenangan Nasional (TKN) Pasangan Jokowi-Maruf Amin pada Pilpres 2019 adalah Deddy Sitorus.
Pada Pilpres 2024, Deddy Sitorus dipercaya sebagai Koordinator Tim Relawan Pendukung Duo Capres Ganjar-Mahfud MD.
Ia baru-baru ini juga mengusulkan posisi Polri dikembalikan di bawah Kemendagri atau Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Usulan ini diajukan setelah perebakan hasil pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024 (Pilkada Serentak 2024).
Pemerintah Desa Pemekaran Independen (PDIP) menganggap kekalahan mereka dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 disebabkan oleh pemanfaatan sumber daya oleh aparat kepolisian yang dikatakan "partai coklat".
"Kami sedang mengeksplorasi kemungkinan untuk memulihkan ### (isi dari kalimat aslinya) dengan menjadikan Kepolisian Negara Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Panglima TNI atau Kementerian Dalam Negeri," kata Ketua DPP PDI-P, Deddy Yevri Sitorus.
Komentar Deddy Sitorus menimbulkan berbagai reaksi dari kalangan masyarakat, baik mendukung maupun menentangnya.
Artikel ini sudah dipublikasikan di Tribunnews.com dengan judul
, dan
No comments:
Post a Comment