Mulai Januari 2025, sistem perpajakan Indonesia akan melangkah ke era baru dengan implementasi Coretax, sebuah sistem inovasi yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Departemen Keuangan untuk memastikan seluruh wajib pajak memenuhi kewajiban pajak mereka.
Dengan kemajuan teknologi yang lebih pesat, otomatisasi yang lebih baik, dan integritas data yang lebih besar, Coretax akan mempercepat proses administrasi pajak serta mengurangi kesempatan untuk menghindari pembayaran pajak.
Untuk mereka yang berusaha menghindar, kata kunci "ruang lapang" untuk menghindar dari kewajiban membayar pajak telah tidak ada lagi.
Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat DJP Kemenkeu Dwi Astuti menjelaskan bahwa DJP terus berusaha meningkatkan kualitas pelayanan perpajakan di bidang pemenuhan hak dan kewajiban perpajak dengan pelaksanaan Coretax DJP.
Sistem baru ini diharap dapat meningkatkan kepatuhan sukarela dari warga yang bersangkutan pajak, yang nantinya dapat menambah andil keuangan negara.
"Coretax merupakan salah satu upaya Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam memenuhi hak dan kewajiban perpajakan wajib pajak, sehingga diharapkan dapat meningkatkan komitmen intrinsik wajib pajak, dan pada gilirannya meningkatkan optimalkan penerimaan pajak," ujar Dwi kepada Blog Media.co.id, Selasa (24/12).
Dwi menjelaskan bahwa Coretax DJP tidak hanya mencakup aspek pelayanan internal, tetapi juga dirancang untuk dapat berkolaborasi dengan berbagai sistem di luar Departemen Keuangan.
Kolaborasi ini bertujuan mendukung program Satu Data Indonesia, dengan harapan data perpajakan yang lebih lengkap, valid, dan selalu terupdate akan dihasilkan.
"Sehingga bisa memberikan pelayanan sesuai dengan profil setiap Wajib Pajak," katanya.
No comments:
Post a Comment